Hadir dalam acara tersebut Narasumber dari IDFos Bojonegoro Laily Mubarokah, dan diikuti 30 kader Kopri Se-Bojonegoro, serta pengurus PC Kopri Bojonegoro.
Ketua PC KOPRI Bojonegoro, Salisus Agustin, mengatakan bahwa diskusi ini penting sebagai upaya pemberdayaan kader putri PMII agar lebih siap secara mental, intelektual, dan ekonomi sebelum memasuki pernikahan.
“Diskusi ini termasuk bekal kedapan buat kader putri PMII kedepan memasuki jenjang pernikahan,” ucap Salis sapaan akrabnya.
Salis menjelaskan lebih lanjut, terget Pengurus PC Kopri Bojonegoro ialah kader putri PMII nantinya bisa menjadi garda terdepan di masyrakat, terutama dalam mencegah pernikahan dini tersebut.
“Target kami adalah kader putri PMII yang diharapkan bisa menjadi agen perubahan di masyarakat, terutama dalam mencegah pernikahan dini yang masih menjadi masalah serius di banyak daerah,” tandasnya.
Narasumber diskusi, Laily Mubarokah menjelaskan, dampak negatif pernikahan dini terhadap kesehatan fisik dan mental serta pendidikan anak, pentingnya perempuan memiliki kesiapan ekonomi dan mental sebelum menikah.
“Perempuan harus memiliki persiapan ekonomi dan mental sebelum memutuskan dirinya untuk menikah,” jelasnya.
Masih Laily, lebih dalam menjelaskan, peran perempuan sebagai pendidik dan pelindung pertama bagi anak-anak mereka, jadi sebagai seorang ibu harus betul-betul mengerti parenting terhadap anak tersebut.
“Sabagai ibu posisi kita menjadi pelindung juga madrasah pertama bagi anaknya, dan harus mengerti tentang parenting terhadap anaknya,” tandasnya.
Diskusi ini berlangsung secara interaktif dengan metode tanya jawab dan sharing pengalaman, sehingga para peserta dapat lebih memahami isu dan aktif berpartisipasi.
#pernikahandini #lindungianak