Pengurus Cabang Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Putri (KOPRI) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kediri sukses menggelar Kopri's Mini Conference bincang tentang Pernikahan Dini Antara Cinta dan Kesiapan Mental. Diskusi online ini sebagai pemenuhan Rencana Tindak Lanjut (RTL) Peserta Sekolah Kader Kopri (SKK) Tahun 2025.
Hadiri dalam acara tersebut Narasumber Sahabat Rizqiya Auli Ayu Ramdhana dari KOPRI PC PMII Bojonegoro dan Sahabat Noviana Putri Anggraeni dari KOPRI PR Wahab Chasbullah Bojonegoro. Diskusi tersebut dilakukan secara dari pada Rabu, (05/03/2025)
Sementara Sahabat Diyah Ayu selaku Moderator Diskusi, yang memberikan arahan kepada Peserta RTL untuk menyampaikan materi diskusi.
Rizqiya Auli Ayu Ramdhana menjelaskan bahwa pernikahan di usia dini selalu menjadi topik yang memicu diskusi hangat di masyarakat, terlebih ketika melibatkan figur publik atau tokoh agama.
“Pernikahan dini selalu menjadi topik yang hangat di kalangan masyarakat ketika melibatkan figur publik atau tokoh agama,” ucapan Ayu
Ayu menjelaskan lebih lanjut, Fenomena ini tidak hanya memicu perdebatan di media sosial. Bagi beberapa orang yang mendukung tindakan tersebut beranggapan bahwa pernikahan ini menjadi bukti akan ketaatan pada nilai-nilai agama dan keberanian menghadapi tantangan hidup di usia dini.
“Banyak orang menganggap pernikahan adalah bukti ketaatan pada agama dan berani menghadapi tantangan hidup di usia dini,” ucanya
Pemateri selanjutnya Noviana Putri Anggraeni menyampaikan, pernikahan dini bukan solusi dari berbagai masalah tapi pernikahan itu adalah kesiapan mental dari seseorang tersebut.
"pernikahan dini bukanlah suatu keajaiban ataupun solusi dari berbagai permasalahan terutama ekonomi, menikah bukan soal usia tapi kesiapan mental, fisik dan juga finansial,” ucapnya
Lebih lanjut Noviana menjelaskan, jika menikah itu sebuah pilihan maka kamu wajib memilih masa depanmu dengan baik dan matang, bukan karena paksaan ataupun yang lainnya.
“Menikah adalah pilihan, jadi pilihlah masa depanmu sendiri dengan baik dan matang, bukan karena tekanan atau pun kebiasaan,” tandasnya.
.jpg)